Hot cookies are waiting for you !!

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur.

T-ara, Davichi dan Yangpa Menuju San Fransisco!

Jika T-ara dianggap sebagai leader musik dance dalam scene K-Pop, maka Davichi adalah mitra mereka dengan warna musik berbeda, balada yang mewah. Anggota Minkyung telah berpromosi lewat variety show seperti ‘Immortal Song 2’ sementara Haeri telah mendapatkan keahlian yang diakui melalui panggung musikal dan secara bersamaan meningkatkan popularitas duo tersebut dalam tingkat prestasi baru.
Pada konser, Davichi akan membawakan berbagai lagu hit dari genre yang berbeda seperti ‘8282’, “I Love You Even Though I Hate You’, dan ‘Sad Promise’.
Sementara itu Yangpa, yang baru-baru ini mendapatkan popularitas ketika menyanyikan OST untuk ‘Deep-Rooted Tree’, merilis debut pada tahun 1997 dan telah terjual lebih dari 820.000 eksemplar sejauh ini. Meskipun dia seorang veteran 14 tahun, suaranya yang kaya dan penuh power itu tetap tidak berubah selama bertahun-tahun dan dia menjadi pusat perhatian dengan setiap rilis album baru. Baru-baru ini, dia sudah bekerja sebagai komposer untuk Seo In Young dan terus memperluas karir musiknya. Pada konser di San Fransisco itu, Yangpa akan menyanyikan ‘What’s Love’, ‘Knowing You’, dan ‘Love of an Amateur’.

Jiyeon (T-ara) Dilarikan ke Rumah Sakit



Seorang perwakilan dari T-ara mengatakan, “Setelah ia menyelesaikan penampilan T-ara untuk MBC ‘Gayo Daejun’ pada pukul 2 pagi hari, Jiyeon pergi untuk syuting ‘Dream High 2’ pada pukul 4...”. Dengan demikian, ia menjadi kelelahan dan harus dilarikan ke rumah sakit, di mana ia diberi suntikan sebelum tampil di panggung untuk SBS ‘Inkigayo’. 

Mereka menambahkan, “Dia pergi ke latihan untuk ‘Inkigayo’ dalam keadaan kurang tidur. Ini cukup disayangkan karena ia juga harus syuting drama setelahnya.” Seorang asosiasi Core Contents Media berkomentar mengenai kondisi Jiyeon yang akan terus menjalani jadwalnya dibawah pengawasan ketat manajernya, dan akan sering mendapatkan check-up.

Pemicu Katarak

TRIBUNNEWS.COM - Selain faktor usia, pemicu utama terjadinya katarak adalah sinar ultraviolet (matahari). Warga diimbau menggunakan pelindung agar jumlah penderita bisa diminimalisir.
Ketua Perhimpunan Dokter Mata Indonesia Cabang Palembang, Dr dr Anang Tribowo mengungkapkan terjadi kenaikan jumlah angka kebutaan di Sumsel. Pemicu utamanya adalah katarak. Terdata dari 7,44 juta warga Sumsel hampir 111.695 jiwa mengalami kebutaan dan 58,08 jiwa menderita katarak.
"Kalau kita kalkulasi hampir 1,5 persen warga Sumsel menderita kebutaan, dan diprediksi jumlahnya akan terus meningkat diakhir 2011, nanti," rinci Anang.
Khusus di Palembang, lanjut Anang, penderita kebutaan capai 21.793 jiwa dan hampir 11.332 menderita katarak dari total 1,452 juta warga Palembang. Dari sisi jumlah, kata dia, angka ini termasuk tinggi dan wajib diwaspadai semua umur.
"Jangan berpikir katarak itu hanya milik orang tua, anak kecil dan usia dewasa pun banyak. Makanya saya bilang penyakit ini tidak bisa dicegah namun dampaknya saja yang bisa diperkecil," beber Anang saat melakukan paparan antisipasi kebutaan di ruang Parameswara, Kamis (29/12/2011) siang.
Anang mengungkapkan itu dihadapan masyarakat dan jajaran dokter yang bernaun dalam Dinas Kesehatan Kota Palembang. Anang merinci, dari sisi penyebab maupun penelitian gangguan mata akibat munculnya lapisan didepan kornea mata ini karena radiasi sinar ultraviolet atau matahari. Bahkan ini jadi pemicu tertinggi.
"Makanya kami imbau agar warga yang beraktifitas di luar selalu menggunakan pelindung mata agar sinarnya tidak langsung kena dimata, seperti menggunakan kacamata karena dari survey kita justru ultraviolet yang jadi pemicu utama," rinci dr Anang. Selain itu, pola makan, faktor usia, asupan gizi dan tingkat kebersihan lingkungan. Jangan lupa, lanjut dia, adalah faktor genetik atau keturunan serta penyakitcpenyakit tertentu.
Dikatakan Anang, jika orang tua menderita katarak hampir 30 persen penyakit itu akan diteruskan kepada anak-anak maupun keturunanya. Begitupun penderita hipertensi dan diabetes kemungkinan 40 persen juga akan menderita katarak.
"Masuk usia senja atau diatas 50 tahun, indikasi katarak pasti muncul. Dan hampir 80 persen penderita katarak adalah orang tua dengan sejarah penyakit itu, baik keluarga maupun keturunan langsung," kata dr Anang.
Lalu bagaimana penanganannya penyakit ini juga sudah muncul. Kata dr Anang, tidak ada jalan lain kecuali operasi pengambilan atau pelepasan selaput. "Wajib operasi, soal biaya bervariasi tergantung alat dan fasilitas di rumah sakit itu, kalau biaya standarnya Rp 3 sampai Rp 7,5 juta," katanya.